Selasa, 04 November 2014

END

Hai world..
Semoga pagi ini selalu dipermudah segala urusan didunia dan selalu diberkahi Allah :)
Masih tentang berakhirnya kisah kasih disekolah (karena kisah ini bermula saat kami masih SMA)
Bulan november, jarak yang sangat dekat untuk menuju bulan februari (3 tahunan maksudnya) tapi takdir berkata lain.
Pada akhirnya, kami mengejar mimpi yang berbeda. Dan sesungguhnya memang Allah lah yang tetap bersemayam di hati tiap manusia.
2nd broken heart.
Sebelumnya aku pernah merasakan hal seperti ini, bulan mei lalu sepertinya. Dan cukup membuatku terkejut. Saking terkejutnya aku sampai nangis darah. Saat itu aku belum siap untuk kehilangannya. Sampai akhirnya dia luluh dan mengajak untuk kembali memulai.
Tapi takdir ya takdir. Hubungan yang kembali itu tak bertahan lama. Di bulan november dia kembali mengakhirinya.
Ada nangis darah lagi.?
Tidak. Pada bulan september, aku sudah mempersiapkan baik-baik apa yang akan terjadi. Dirinya telah berubah seperti kapal selam (naik turun kepermukaan, atau mungkin turun terus karena badannya gendut ehhehe :D )
Jarak setember-oktober sudah beberapa kali aku menangis. Nangis gajelas penuh drama gitu.
Sejak september itu pula, doa ku untuk kami pun berubah.
Aku lebih sering berdoa agar Allah memelukku
Hingga akhirnya dia hilang entah kemana, tenggelam di lautan mungkin.
semuanya tanpa kabar, dan kemudian..... aku yang memulai sebuah percakapan, memancing emosi mu untuk dapat segera mengakhiri hubungan ini. kenapa harus kamu yang mengakhiri hubungan ini? karena sudah prisnip ku untuk tidak mengakhiri sebelum di akhiri. apapun dan siapapun itu. 
Akhirnya kamu pun mengakhiri dengan panjang lebar dan terucap sebuah untaian kejujuran itu.
Alasannya.?
Awalnya aku bertanya ini itu dan dia pun menjawab ini itu juga. Tapi terselip 2 kata yang membuatku enggan untuk kembali bertanya alasannya, kata itu adalah "orang tua"
Tak ada yang perlu dipertanyakan lagi alasannya kenapa dengan orang tua nya.
Aku hanya menjawab "oh yauda kalo emang itu keputusannya dan bla bla bla"
hati ini menjadi lebih tebal
Semenjak itu, aku selalu meminta agar hati ini tetap dilindungi. Karena aku tau aku lemah. Aku selalu meminta pertolonganNya. Dan, entah kenapa semua memang terasa biasa saja. Mungkin sikapnya beberapa bulan terakhir, menjadi suatu penolong di hari berakhirnya hubungan kami. Tidak seperti sebelumnya. Hujan-hujan, lagi sama temen-temen reunian, terus diputusin. Sinetron banget sih ya -_-
okeh
Pada akhirnya kami mengejar mimpi yang berbeda.
Bissmillahhirrohmaanirrohiim :)

0 komentar:

Posting Komentar