Jumat, 07 November 2014

Ini saya yang sedang beradaptasi

Seharusnya saya sudah tidak bole menulis apapun tentang anda. Tapi saya masi ingin menulisnya. Bukan karena saya belum bisa move on tetapi Sebagai bentuk bahwa ini lah saya yang sedang beradaptasi dengan keadaan yang baru :)

Hari ini, saya mendengar banyak lagu yang tanpa sadar lirik nya menyerupai apa yang sedang terjadi pada diri saya.
Saat saya sedang asik cuci mata di salah satu toko pakaian di mall. Ada banyak lagu yang diputar. Hingga akhirnya kuping ini tetiba fokus pada salah satu lagu, yaitu dari band nidji hehe
Begini liriknya
"Mana janji manismu, mencintai ku sampai mati.
Kini engkau pun pergi saat ku sendiri disini"
*maap kalo liriknya ada yg salah :V

"Aku lah sang mantan"
Sepintas, saya tersenyum sambil mencoba-coba pakaian yang digantung itu. Sembari saya menikmati lagu itu. Hmm mungkin karena baru saja berubah status sosial nya, jadi nya terlalu peka ya kalau ada lagu lewat. Diperhatiin liriknya, pas atau tidak dengan hati hehe

Sampai malam ini, masi banyak jejak tentangnya. Karena belum sempat untuk merubahnya. -_-"
Termasuk malam ini, ada satu galeri yang belum saya sentuh. Yaitu album "screenshoot" dulu, saat saya dan dirinya masih menjalin kasih, saya suka sekali meng-capture beberapa percakapan yang "unyu-unyu" dari nya.

Saya mencoba memberanikan diri untuk membukanya (karna saya tau saya lemah. Dan saya tau bahwa yang saya capture itu merupakan wujud tulisan dari verbalisasi dirinya)

Ibu jari ini memulai dari ujung, menggeser kekanan, touch atas, touch tengah dan kembali menggeser ke kanan. membaca satu demi satu percapakan yang jauh lebih romantis ketimbang beberapa bulan lalu.

"Cinta ini akan terus mengalir
Sampe kita kakek nenek punya cucu"
Saya hanya bisa tersenyum dan kembali menggeser nya
Dan..

"Jaga hubungan ini ya"

Kira2 seperti itu kalimatnya. Tidak seperti membaca kalimat diatas yang tersenyum lebar. Pada capture yang ini, hanya tersenyum dikit dan berbisik dalam hati, saya sudah melakukannya seperti yang anda minta. Menjaganya. Dan menjaga hati saya sendiri untuk anda. Sampai anda mengeluarkan "perintah baru bahwa tidak lagi ada yang perlu di jaga" dan baik lah

Finally, semua itu isinya janji-janji manis. Kalimat pemanis dalam hubungan kisah kasih. Tidak bisa dipungkiri memang kenyatannya manis. Dan tidak busuk seperti lirik lagu
"Jaaaanjiii.. janji janji mu janji busuk busuk busuk"

Tidak. Tidak seperti itu. Tidak ada janji yang busuk. Janji itu tetap manis. Karena saya yakin Allah akan mengirimkan seseorang lain disana yang akan melaksakan janji yang pernah ku dengar itu.
Dan saya yakin anda pun akan melakukan janji itu (pada orang lain)

Pada akhirnya kami mengejar mimpi yang berbeda.

Bissmillahhirahmaanirrahiim.. bissmika allahumma ahya wabismika aamuut. Aamiin..

( :) dulu sering banget tiap mau tidur saling ngirim doa. Hehe)

Selamat malam

Selasa, 04 November 2014

entahlah

Bengong ya?
Iya bengong. Bukan karena pasca putus cinta. Tapi karena kepikiran beberapa kata dari pesan yang ia tulis saat mengakhiri hubungan ini.
"Aku kehilangan Allah"
Sepintas, langsung bermata dan beralis sinis setelah baca itu. Dan langsung mikir
"Selama ini ngapain aja emang.? Padahal gaperna ngabarin, kirain disana sibuk dengan urusan yang baik-baik. Sibuk ngapain sih anda? Sibuk bikin video bersama teman-teman anda yang jauh lebi asik? Sibuk mencari uang sampai lupa dengan Allah?"
Hellooo? Coba liat saya disini.!
Saya kira anda tetep kayak dulu. Ternyata beda.
Saya cuma takut aja saya yang bikin anda jauh.
Padahal kita jarang bangeeeeeeeeeettt ketemu. Jarang banget komunikasi.
Kecewa? Iya
Selama ini yang saya pikirin, saya gamau kalah urusan agama dengan anda.
Tiap magrib saya selalu yakin anda itu solat jamaah. Ngaji tiap malem jumat dan sebagainya. Seperti yang perna anda ucap dulu.
Apa anda suka puasa?
Saya pikir tidak, kecuali ramadhan.
Saat saya puasa aja, anda kaget gitu.
Kesel tau ga sih.
Pantes kemarin mama anda nitip amanah ngingetin solat sunah.
Iya, setelah kelar SMA sepertinya jarang melakukan itu. Bangun tidur siang, gimana mau dhuha dan tahajjud.?
Keesell gimana gitu.
Well..
Urusan ibadah memang urusan pribadi yang tidak harus di umbar.
Semoga anda bisa menjadi imam/suami yang akan membawa istri anda ke surga nantinya.

END

Hai world..
Semoga pagi ini selalu dipermudah segala urusan didunia dan selalu diberkahi Allah :)
Masih tentang berakhirnya kisah kasih disekolah (karena kisah ini bermula saat kami masih SMA)
Bulan november, jarak yang sangat dekat untuk menuju bulan februari (3 tahunan maksudnya) tapi takdir berkata lain.
Pada akhirnya, kami mengejar mimpi yang berbeda. Dan sesungguhnya memang Allah lah yang tetap bersemayam di hati tiap manusia.
2nd broken heart.
Sebelumnya aku pernah merasakan hal seperti ini, bulan mei lalu sepertinya. Dan cukup membuatku terkejut. Saking terkejutnya aku sampai nangis darah. Saat itu aku belum siap untuk kehilangannya. Sampai akhirnya dia luluh dan mengajak untuk kembali memulai.
Tapi takdir ya takdir. Hubungan yang kembali itu tak bertahan lama. Di bulan november dia kembali mengakhirinya.
Ada nangis darah lagi.?
Tidak. Pada bulan september, aku sudah mempersiapkan baik-baik apa yang akan terjadi. Dirinya telah berubah seperti kapal selam (naik turun kepermukaan, atau mungkin turun terus karena badannya gendut ehhehe :D )
Jarak setember-oktober sudah beberapa kali aku menangis. Nangis gajelas penuh drama gitu.
Sejak september itu pula, doa ku untuk kami pun berubah.
Aku lebih sering berdoa agar Allah memelukku
Hingga akhirnya dia hilang entah kemana, tenggelam di lautan mungkin.
semuanya tanpa kabar, dan kemudian..... aku yang memulai sebuah percakapan, memancing emosi mu untuk dapat segera mengakhiri hubungan ini. kenapa harus kamu yang mengakhiri hubungan ini? karena sudah prisnip ku untuk tidak mengakhiri sebelum di akhiri. apapun dan siapapun itu. 
Akhirnya kamu pun mengakhiri dengan panjang lebar dan terucap sebuah untaian kejujuran itu.
Alasannya.?
Awalnya aku bertanya ini itu dan dia pun menjawab ini itu juga. Tapi terselip 2 kata yang membuatku enggan untuk kembali bertanya alasannya, kata itu adalah "orang tua"
Tak ada yang perlu dipertanyakan lagi alasannya kenapa dengan orang tua nya.
Aku hanya menjawab "oh yauda kalo emang itu keputusannya dan bla bla bla"
hati ini menjadi lebih tebal
Semenjak itu, aku selalu meminta agar hati ini tetap dilindungi. Karena aku tau aku lemah. Aku selalu meminta pertolonganNya. Dan, entah kenapa semua memang terasa biasa saja. Mungkin sikapnya beberapa bulan terakhir, menjadi suatu penolong di hari berakhirnya hubungan kami. Tidak seperti sebelumnya. Hujan-hujan, lagi sama temen-temen reunian, terus diputusin. Sinetron banget sih ya -_-
okeh
Pada akhirnya kami mengejar mimpi yang berbeda.
Bissmillahhirrohmaanirrohiim :)

Minggu, 02 November 2014

Ambigu

" aku bukan cowo yang baik untuk kamu "
Lantas apa yang akan kamu lakukan?
Itu seperti kalimat sindiran
Ambigu. Dan aku benci itu.
Aku gasuka kalimat yang tidak pasti kejelasannya. Memiliki dua makna atau lebih.
Aku gasuka
Tapi suda tak berarti lagi

Sabtu, 01 November 2014

Di ujung Jalan



Hai Icals
semoga kamu selalu dalam lindunganNya dan selalu dipermudah segala urusan perkuliahannya yaa :)
maaf jika aku kembali lagi ke blog ini untuk menulis kisah kita. karena sedang merasa harus ada yang aku keluarkan. tapi bukan melalui verbalisasi. tetapi melalui sebuah tulisan. yaa walaupun dengan menulis tidak terlalu besar dampaknya dalam sebuah masalah tetapi paling tidak apa yang aku rasakan bisa terbaca. tidak hanya berbentuk "rasa" di hati saja.

Kamu tau lirik ini?
“setiap tetes air mataku, Tlah kuberikan untuk kisahku
Mengerti tapi tak dimengerti, Cinta ku tlah di ujung jalan
Setiap kata dari bibirku, kadang tak sama dari hatiku
Tersenyum, dalam hati menangis
Cintaku tlah di ujung jalan”

Cals,
Dulu, aku pernah berfikir bahwa aku orang paling bahagia setelah bisa menjalin hubungan sangat dekat dengan kamu
Siapa yang tidak bahagia, mendapatkan pria yang baik nya luar biasa, sabarnya luar biasa. Kamu baik banget. Jiwa positifnya kamu kental banget. Itu jadi nilai plus buat kamu. Kamu juga penyayang banget. Tapi kurang penyayang untuk dikatakan dekat dengan anak kecil hehe
Aku pernah berfikir aku bahagia karna aku kira kita bisa sama-sama menjaga komitmen yang kita ucap sampai kita halal
Melihat semua yang terjadi dulu, aku bahagia sekali dan yakin hal itu akan terjadi. Bahagia bukan karena hal lain, tapi karena tak banyak remaja-remaja yang mampu bertahan dalam sebuah hubungan “pacaran” lebih dari 3 tahun. Aku kira kita bisa melewati itu.
Mungkin, dulu aku hanya bergantung pada kamu yang tetap menggenggam tangan ini untuk menggapainya. Tapi sekarang aku merasa, aku yang sedang berusa bertahan. Bahkan dengan posisi yang lebih sulit untuk dipertahankan.

Sampai pada akhirnya
Hubungan kita benar-benar berakhir. Saat itu aku hancur, aku merasa kalau air mata ini bisa berubah menjadi darah, maka berubahlah darah. (tapi tetep aja air doang, air yang asin kalo kena bibir). Aku nangis, senangis-nangisnya. Mereka tau itu. Iya mereka semua nya. Temen SMA, temen SD, bahkan temen kuliah. Ya bagaimana tidak, aku nangis didepan secret HMJ. Dari kejadian itu aku perlihatkan pesan-pesan kamu kepada nana. Didepan HMJ, trejadi drama peluk-memeluk
Drama yang tragis sekali bukan?

Tapi beberapa hari kemudian, kamu kembali datang. Dengan membawa mawar putih (aku gatau itu mawar putih, bunga pajangan nya siapa yang kamu ambil, semoga udah meminta izin ya)
Kamu meminta untuk kembali, dan yaa.. aku coba
Tanggal 11 berubah menjadi tanggal 18
 Berbeda sekali
Kamu pernah bilang “aku gakan mutusin kamu”
Ada banyak makna didalam kalimat itu. Ambigu

Hingga tibalah hari dimana Aku berulang tahun, aku tidak mau tahun ini mengulang kejadian kemarin yang sangat menyedihkan sekali. Aku tak meminta kamu untuk datang, tapi ternyata kamu datang di saat aku sedang latihan marching band. Terima kasih ya
Tapi setelah hari kita bertemu, saat aku terbangun semua terasa sangat berbeda, dari matahari terbit hingga bulan pun terbit, aku tak menerima pesan dari mu. Hanya sekali, itu pun malam. Kamu tau? Kita udah 2 tahun. Aku gasuka seperti itu. Hal ini berlangsung 3-4 hari. Dari semenjak aku berulang tahun aku merasakan semua perubahan itu. Aku gak tau dimana salahnya aku.
September berjalan menuju oktober, ya kayak gitu-gitu aja. Antara ada dan tiada. Timbul muncul timbul muncul. Kayak kapal selam. Aku sedih. Aku gak suka keadaan seperti ini.

“aku gakan mutusin kamu”
kamu selalu berkata itu setelah mencoba mengajak pacaran lagi.
tapi??
Okeh, Aku mencoba membaca sikap kamu yang berubah itu. Dan yang aku baca adalah, kamu seperti membuat suatu sikap yang membuat aku benci-sebenci nya, dan berharap, aku yang mengakhiri hubungan ini. Entah itu pikiran dari mana. Tapi itu yang aku rasakan. Seakan-akan melalui sikap kamu yang tiba-tiba berubah itu ada makna “putusin gue”
 Ini semua karma
Kamu ingat, saat aku harus memilih antara kak novrian dengan kamu?
cinta yang uda 2 tahun terpendam dan telah terungkap bahkan hingga sempat terbalas, harus aku lepas begitu saja untuk memilih kamu. Karena sebuah perhatian
kamu lebih perhatian dibanding dia. Jauh lebih perhatian. Tapi dia jauh lebih gokil dibanding kamu. Bahkan ditiap tweet nya aja aku mampu dibikin ketawa -__-“
aku pilih kamu dan aku bahagia dengan semua perhatian yang kamu kasih. Tapi, perhatian itu tinggal sebuah perhatian yang mungkin memaksakan.

tidak ada kabar
sampai detik ini di facebook, saat sesungguhnya hubungan kita telah berakhir, kita masih “in a relationship”. di facebook. Tapi aku gak tau bagaimana dengan hati kamu yang sesungguhnya.
ditulisan atas, aku bilang bahwa aku bahagia karna kamu baik banget. Sampai-sampai saat kamu berubah, kamu menjadi orang yang paling jahat bahkan lebih jahat dari lelaki pada umumnya. Mungkin karena aku terlalu dibiasakan dengan segala kebaikan kamu kali ya.
Aku orang yang paling capat dan mudah untuk cerewet dan marah-marah ke kamu
Terlalu mudah, setelah kita memiliki “lingkungan yang baru”
Tapi, aku juga lah yang paling lemah dan rapuh untuk melihat dan merasakan kemarahan kamu kejahatan kamu dan sebagainya lah. Terlalu lemah.
Sekarang, udah 3 hari kita tidak saling menyapa. Aku diam, bukan berarti aku seperti dulu, yang menunggu kamu menghubungi ku terlebih dahulu. Tapi karena aku takut dan aku trauma.
Kenapa? Karena saat kita putus yang kemarin, aku merasakan hal ini. 3 hari tanpa kabar dan saat aku menyapa ternyata kamu membalas nya dengan untaian katakata mutiara yang panjaaaaang sekali, yang intinya kita putus.
Aku takut, kalau aku menyapa terlebih dahulu aku akan merasakan kembali seperti itu

Cals, aku kira setelah kamu membaca sebuah thread di kaskus tentang cewe yang suka marah gajelas terhadap pacarnya itu, kamu bisa mengerti. Tapi ternyata kamu hanya sekedar... membaca
Tapi tidak mengerti