Hai Icals
semoga kamu selalu dalam lindunganNya dan selalu dipermudah segala urusan perkuliahannya yaa :)
maaf jika aku kembali lagi ke blog ini untuk menulis kisah kita. karena sedang merasa harus ada yang aku keluarkan. tapi bukan melalui verbalisasi. tetapi melalui sebuah tulisan. yaa walaupun dengan menulis tidak terlalu besar dampaknya dalam sebuah masalah tetapi paling tidak apa yang aku rasakan bisa terbaca. tidak hanya berbentuk "rasa" di hati saja.
Kamu tau lirik ini?
“setiap
tetes air mataku, Tlah kuberikan untuk kisahku
Mengerti tapi
tak dimengerti, Cinta ku tlah di ujung jalan
Setiap kata
dari bibirku, kadang tak sama dari hatiku
Tersenyum,
dalam hati menangis
Cintaku tlah
di ujung jalan”
Cals,
Dulu, aku
pernah berfikir bahwa aku orang paling bahagia setelah bisa menjalin hubungan
sangat dekat dengan kamu
Siapa yang
tidak bahagia, mendapatkan pria yang baik nya luar biasa, sabarnya luar biasa. Kamu
baik banget. Jiwa positifnya kamu kental banget. Itu jadi nilai plus buat kamu.
Kamu juga penyayang banget. Tapi kurang penyayang untuk dikatakan dekat dengan
anak kecil hehe
Aku pernah
berfikir aku bahagia karna aku kira kita bisa sama-sama menjaga komitmen yang
kita ucap sampai kita halal
Melihat semua
yang terjadi dulu, aku bahagia sekali dan yakin hal itu akan terjadi. Bahagia bukan
karena hal lain, tapi karena tak banyak remaja-remaja yang mampu bertahan dalam
sebuah hubungan “pacaran” lebih dari 3 tahun. Aku kira kita bisa melewati itu.
Mungkin,
dulu aku hanya bergantung pada kamu yang tetap menggenggam tangan ini untuk
menggapainya. Tapi sekarang aku merasa, aku yang sedang berusa bertahan. Bahkan dengan posisi yang lebih
sulit untuk dipertahankan.
Sampai pada
akhirnya
Hubungan kita
benar-benar berakhir. Saat itu aku hancur, aku merasa kalau air mata ini bisa
berubah menjadi darah, maka berubahlah darah. (tapi tetep aja air doang, air
yang asin kalo kena bibir). Aku nangis, senangis-nangisnya. Mereka tau itu. Iya
mereka semua nya. Temen SMA, temen SD, bahkan temen kuliah. Ya bagaimana tidak,
aku nangis didepan secret HMJ. Dari kejadian itu aku perlihatkan pesan-pesan
kamu kepada nana. Didepan HMJ, trejadi drama peluk-memeluk
Drama yang
tragis sekali bukan?
Tapi beberapa
hari kemudian, kamu kembali datang. Dengan membawa mawar putih (aku gatau itu
mawar putih, bunga pajangan nya siapa yang kamu ambil, semoga udah meminta izin
ya)
Kamu meminta
untuk kembali, dan yaa.. aku coba
Tanggal 11
berubah menjadi tanggal 18
Berbeda sekali
Kamu pernah bilang
“aku gakan mutusin kamu”
Ada banyak
makna didalam kalimat itu. Ambigu
Hingga tibalah hari dimana Aku berulang
tahun, aku tidak mau tahun ini mengulang kejadian kemarin yang sangat
menyedihkan sekali. Aku tak meminta kamu untuk datang, tapi ternyata kamu
datang di saat aku sedang latihan marching band. Terima kasih ya
Tapi setelah
hari kita bertemu, saat aku terbangun semua terasa sangat berbeda, dari matahari terbit hingga bulan pun
terbit, aku tak menerima pesan dari mu. Hanya sekali, itu pun malam. Kamu tau? Kita
udah 2 tahun. Aku gasuka seperti itu. Hal ini berlangsung 3-4 hari. Dari semenjak
aku berulang tahun aku merasakan semua perubahan itu. Aku gak tau dimana
salahnya aku.
September berjalan
menuju oktober, ya kayak gitu-gitu aja. Antara ada dan tiada. Timbul muncul
timbul muncul. Kayak kapal selam. Aku sedih. Aku gak suka keadaan seperti ini.
“aku gakan mutusin
kamu”
kamu selalu berkata itu setelah mencoba mengajak pacaran lagi.
tapi??
Okeh, Aku mencoba
membaca sikap kamu yang berubah itu. Dan yang aku baca adalah, kamu seperti
membuat suatu sikap yang membuat aku benci-sebenci nya, dan berharap, aku yang
mengakhiri hubungan ini. Entah itu
pikiran dari mana. Tapi itu yang aku rasakan. Seakan-akan melalui sikap kamu
yang tiba-tiba berubah itu ada makna “putusin gue”
Ini semua karma
Kamu ingat,
saat aku harus memilih antara kak novrian dengan kamu?
cinta yang
uda 2 tahun terpendam dan telah terungkap bahkan hingga sempat terbalas, harus
aku lepas begitu saja untuk memilih kamu. Karena sebuah perhatian
kamu lebih
perhatian dibanding dia. Jauh lebih perhatian. Tapi dia jauh lebih gokil
dibanding kamu. Bahkan ditiap tweet nya aja aku mampu dibikin ketawa -__-“
aku pilih
kamu dan aku bahagia dengan semua perhatian yang kamu kasih. Tapi,
perhatian itu tinggal sebuah perhatian yang mungkin memaksakan.
tidak ada kabar
sampai detik
ini di facebook, saat sesungguhnya hubungan kita telah berakhir, kita masih “in a relationship”. di facebook. Tapi aku gak tau
bagaimana dengan hati kamu yang sesungguhnya.
ditulisan
atas, aku bilang bahwa aku bahagia karna kamu baik banget. Sampai-sampai saat
kamu berubah, kamu menjadi orang yang paling jahat bahkan lebih jahat dari
lelaki pada umumnya. Mungkin karena aku terlalu dibiasakan dengan segala
kebaikan kamu kali ya.
Aku orang
yang paling capat dan mudah untuk cerewet dan marah-marah ke kamu
Terlalu mudah,
setelah kita memiliki “lingkungan yang baru”
Tapi, aku
juga lah yang paling lemah dan rapuh untuk melihat dan merasakan kemarahan kamu
kejahatan kamu dan sebagainya lah. Terlalu lemah.
Sekarang,
udah 3 hari kita tidak saling menyapa. Aku diam, bukan berarti aku seperti
dulu, yang menunggu kamu menghubungi ku terlebih dahulu. Tapi karena aku takut
dan aku trauma.
Kenapa? Karena
saat kita putus yang kemarin, aku merasakan hal ini. 3 hari tanpa kabar dan
saat aku menyapa ternyata kamu membalas nya dengan untaian katakata mutiara
yang panjaaaaang sekali, yang intinya kita putus.
Aku takut,
kalau aku menyapa terlebih dahulu aku akan merasakan kembali seperti itu
Cals, aku
kira setelah kamu membaca sebuah thread di kaskus tentang cewe yang suka marah
gajelas terhadap pacarnya itu, kamu bisa mengerti. Tapi ternyata kamu hanya sekedar... membaca
Tapi tidak
mengerti